Blitar – Pencarian 8 orang nelayan KM Mandala yang hilang di pantai Gayasan Blitar resmi dihentikan. Meski belum satu orang pun ditemukan, namun pencarian 8 orang ABK KM Mandala asal Trenggalek sudah resmi dihentikan.
Pencarian 8 ABK KM Mandala ini sempat diperpanjang selama 2 hari. Total waktu pencarian 8 orang nelayan asal Trenggalek itupun sudah mencapai 9 hari.
Bahkan, di hari terakhir pencarian, sebanyak 35 personel diterjunkan untuk mencari 8 ABK tersebut. Sejumlah personel tersebut dibagi menjadi lima regu. Dua regu menyisir jalur laut menggunakan perahu, sedangkan tiga regu lainnya melalui jalur darat.
Komandan Tim Basarnas Pos SAR Trenggalek Andris Tri Prasetya, Sabtu (16/09/23) menyampaikan bahwa saat melakukan pencarian mengalami kendala seperti cuaca tidak bersahabat, angin kencang serta gelombang besar, hingga kabut yang turun lebih awal menjadi salah satu kendala tim dalam melakukan pencarian korban.
Tim SAR gabungan akan memberikan pengertian kepada keluarga ABK yang hilang agar bersabar dan mengikhlaskan apapun yang terjadi. Bisa jadi, sejumlah ABK tersebut sudah tidak lagi hidup. Karena secara logika, sudah seminggu lebih mereka tidak bisa bertahan hidup. Maka dari itu, tim SAR juga akan berusaha berbicara kepada keluarga korban.
Belum dalam dua hari terakhir, tim SAR menghadapi tantangan lain yakni rendahnya suhu perairan di selatan Blitar. Menurut Tim SAR suhu perairan di laut selatan Blitar mencapai 20 derajat celcius.
Andris mengatakan bahwa dengan suhu yang sangat rendah air laut tersebut sebagai kendala utama, karena kuat dugaan membuat jasad dari 8 nelayan tersebut menjadi lebih awet sehingga tenggelam dan tetap bertahan di bawah permukaan air laut.
Seperti diberitakan sebelumnya, pada Rabu (6/9/2023) malam, kapal nelayan dari Prigi, Kabupaten Trenggalek, mengalami laka laut di perairan Pantai Gayasan. Sebanyak 8 dari 23 anak buah kapal (ABK) dinyatakan hilang. Hingga pencarian hari ke Sembilan, hasilnya tetap nihil dan pencarian ditutup. (Nh/beritajatim)