Solo – Kondisi Waduk Gajah Mungkur (WGM) diklaim masih aman di tengah kemarau panjang. Elevasi WGM di atas pola.
Kepala Sub Divisi Jasa ASA III/1 PJT I Fendri Ferdian mengatakan, berdasarkan monitoring dan evaluasi, pada Sabtu (9/9) pukul 12.00, elevasi di WGM tercatat 130,18 meter SHVP. Angka ini masih kategori aman. Batas elevasi operasional terendah 127,00 meter SHVP. debit air juga masih aman untuk operasional turbin PLTA Wonogiri dan irigasi.
Fendri menuturkan, baru-baru ini, pihaknya menerima permintaan petani area DAM Colo untuk menambah periode irigasi. Dan itu bisa dialokasikan. Keputusan ini juga telah melalui pertimbangan teknis dan kondisi elevasi air di bendungan.
Berdasarkan informasi yang diterima BMKG, imbuhnya, November mendatang sudah mulai musim penghujan. Sehingga saat batas elevasi operasional terendah 127,00 meter SHVP, sudah mulai turun hujan. Grafik air akan kembali naik.
suplai air bersih dari WGM masih aman. Pada tahap satu, WGM menyuplai 750 liter per detik ke beberapa daerah. Di antaranya Wonogiri, Sukoharjo, Solo, Karanganyar dan Sragen.
Mengingat air yang masuk ke WGM berkurang, Fendri mengupayakan air yang dirilis tidak melebihi kebutuhan di hilir.
Fendri Ferdian menambahkan Alhamdulillah masih di atas rencana tahunan operasional waduk. Ada saving, di atas pola. Dengan selisih elevasi ini kami kendalikan, tidak kami rilis (air) berlebih. Sehingga akhir kemarau masih memenuhi hilir.
Lebih jauh Fendri menuturkan, kondisi WGM pada kemarau tahun ini jauh berbeda dibandingkan 2019. Pada tahun itu elevasi di bawah minimal air, yakni 127,00 meter SHVP. Saat itu, pihaknya sampai membuat sungai di waduk untuk aliran air.(Rq/radarsolo)