Ngawi – Potensi kekeringan di Ngawi terus meluas. Pemerintah desa diminta ikut membantu penanganan kekeringan dengan menggunakan Dana Desa (DD). Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ngawi mencatat, hingga kemarin ada 13 desa di enam kecamatan yang mengalami kekeringan. Data ini bertambah dari sebelumnya yang hanya delapan desa.
Kepala BPBD Ngawi Prila Yuda Putra mengatakan ada lima desa baru yang saat ini meminta bantuan suplai air bersih. Yuda menambahkan, BPBD Ngawi setiap harinya mengirim 15 ribu hingga 20 ribu liter air bersih. Pengiriman dilakukan bergiliran ke 13 desa terdampak kekeringan.
Selain BPBD, beberapa instansi perangkat daerah maupun swasta juga ikut membantu menyuplai air untuk warga. Seperti PMI Ngawi yang ikut mengirim air bersih secara berkala.
Data desa yang mengalami kekeringan bisa bertambah. Pasalnya musim kemarau diperkirakan masih akan berlangsung hingga akhir September. Pihaknya terus mengintensifkan pengiriman air bersih ke desa yang mengalami kekeringan.
Di sisi lain, BPBD juga terus melakukan pendataan terhadap desa-desa lain di Bumi Orek-Orek. Ini dilakukan supaya bantuan air bersih dapat menjangkau mereka yang membutuhkan.
Desa yang mengalami kekeringan bisa jadi bertambah. Sebab menurut pemetaan BPBD ada 32 desa yang tahun ini berpotensi mengalami kekeringan ekstrim. ( Fm/radarmadiun )