Ponorogo– Layang-layang menjadi momok tersendiri dalam pelayanan distribusi listrik. Terbaru, ekor layangan nyangkut pada jaringan tegangan menengah di Jalan Lawu menyebabkan listrik di sebagian wilayah Ponorogo padam Kamis (31/8) lalu.
Bahkan listrik padam yang disebabkan layangan terdapat 12 kasus hingga Agustus lalu. Wilayah Ponorogo terdapat 4 kasus, Balong 3 kasus, dan Trenggalek 5 kasus.
Manager PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Ponorogo Deny Setiawan menyayangkan kejadian listrik padam yang disebabkan layangan. Gegara layangan, jaringan tegangan menengah terganggu. Dampaknya, kerugian ditanggung ribuan pelanggan PLN.
Deny mengatakan artinya itu sudah merugikan kepentingan masyarakat umum
Tak hanya pelanggan PLN yang dirugikan, sebenarnya risiko besar juga mengancam penerbang layangan. Dia menemukan beberapa temuan kasus penerbang layangan kesetrum lantaran layangan nyangkut di jaringan.
Dia menerangkan bahwa Taruhannya nyawa, tanpa disadari benang layangan bisa mengalirkan listrik.
Deni menyatakan, kasus layangan menjadi jamak terjadi tiap tahunnya. 2021 lalu terdapat 40 kasus, dan 2022 sebanyak 37 kasus. Data itu belum termasuk listrik padam yang disebabkan balon udara.
Sebagai langkah antisipasi, pihaknya gencar menggelar edukasi. Selain itu, sidak ke titik rawan gangguan yang disebabkan layangan.
Ia menambahkan Bahkan kami sudah membentuk tim, kerja sama antara UPT Madiun dengan Polri. (Yi/RadarMadiun)