Ponorogo – Pekerjaan penataan kawasan pedestrian Jalan Gajah Mada Ponorogo sedang dalam proses. Dua pekan pekerjaan berjalan, lintas sektor disibukkan dengan pekerjaan persiapan.
Proses persiapan dimulai dengan pemangkasan pohon ayoman yang dikomandoi Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan pengerukan material oleh Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Ponorogo.
Kabid Kawasan Permukiman DPUPKP Ponorogo Dwi Puspitorini mengungkapkan, pekerjaan face-off jalan Gajah Mada dimulai 8 Agustus lalu. Dikerjakan selama 135 hari atau tuntas pada 20 Desember mendatang.
Proyek itu mendapat kucuran dana sebesar Rp 6,1 miliar dari APBD tahun ini. Targetnya, jalan Gajah Mada nantinya menyatu dengan kawasan Segi Empat Berlian.
Saat ini pekerjaan difokuskan dulu sisi utara jalan. Nantinya setelah penebangan pohon tuntas, pihaknya menurunkan satu unit eskavator. Untuk membongkar badan jalan untuk trotoar selebar 5,35 meter.
Jalur trotoar itu rencananya bakal menggunakan material concrete stain (semen) bercorak warna terakota.Beda dengan HOS Cokroaminoto yang menggunakan granit, nanti di Gajah Mada pakai model concrete stain (semen) yang dicap. Jadi ada motifnya dan lebih awet.
Tak hanya pelebaran trotoar, jalur sepanjang 475 meter itu bakal dilengkapi kursi dan penerangan jalan umum (PJU) estetik. Rencananya, kursi bahan teraso menempel langsung dengan cor pedestrian. Sedangkan PJU ada 99 titik dengan motif Asmaul Husna.
Dwi memastikan tidak ada perubahan arah arus lalin di Gajah Mada pasca pekerjaan pedestrian tuntas. Jalan Gajah Mada tetap dua jalur meskipun jalan menyempit dari sebelumnya 18 meter menjadi 14 meter.(Hs/Radarmadiun)