Ponorogo – Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko menghimbau kepada seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di bumi reog untuk tidak menggunakan LPG 3 kg.
Lantaran, barang bersubsidi tersebut sulit ditemukan di Kabupaten Ponorogo. Kondisi sulitnya mendapatkan gas berwarna hijau itu sudah sepekan ini.
Kang Bupati pun menyarankan agar seluruh abdi negara. Baik itu ASN (Aparatur Sipil Negara), perangkat desa dan orang kaya agar tidak ikut beli LPG yang berwarna hijau (bersubsidi).
Kang Bupati pun menyarankan agar warga mencoba beralih ke LPG non subsidi. Karena di pasaran juga ada LPG pink dengan berat 5,5 kg. Pun LPG berwarna biru dengan berat 12 kg.
Kang Giri sapaan akrab Sugiri Sancoko menilai memberi himbauan untuk abdi negara untuk tidak membeli LPG 3 kg bukan yang sebab. Pasalnya, dia menilai seluruh abdi negara itu mampu.
Sebelumnya, PT Pertamina (Persero) menyebutkan biang kerok sulitnya LPG 3 Kg didapatkan di Ponorogo. Bukan karena pasokan yang berkurang, namun ketidaktepatan sasaran.
Dikutip dari Tribun Jatim, Sales Branch Manager Rayon VI Kediri PT Pertamina, Muhammad Salman Al Farisy mengatakan jika pihaknya telah melakukan sidak selama dua hari di Hotel Restaurant dan Kafe serta laundry dan peternakan yang ada di Ponorogo secara acak. Hasilnya, memang ada yang masih menggunakan LPG bersubsidi 3 kg tersebut. Dari 8 tempat terdiri dari hotel, restaurant, kafe serta peternakan ada 50 persen yang menggunakan.
Jika melihat jumlah penduduk dan jumlah penyaluran, Muhammad Salman menilai jika seharusnya jumlah distribusi gas elpiji dari Rayon Pertamina mampu mencukupi kebutuhan masyarakat. Sehingga pihaknya menilai jika ketidaktepatan sasaran menjadi penyebab langkanya Gas Elpiji bersubsidi tersebut. (Hsr/Ar)