Uncategorized#KaburAjaDulu Cermin Kegelisahan Anak Muda, Pemerintah Harus Buka Mata!

#KaburAjaDulu Cermin Kegelisahan Anak Muda, Pemerintah Harus Buka Mata!

Date:

Ponorogo – Tagar #KaburAjaDulu yang belakangan viral di media sosial menjadi sorotan publik, termasuk kalangan akademisi. Doktor Murdianto, akademisi dari Insuri dan UNU Jogja, menyatakan bahwa fenomena ini merupakan bentuk partisipasi warga negara dalam menyampaikan protes dan kritik terhadap pemerintah. Menurutnya, hal tersebut wajar terjadi di era demokrasi, terutama dalam situasi sosial-ekonomi yang tidak sedang baik-baik saja.

“Indikator BPS menunjukkan bahwa dalam 10 tahun terakhir, sekitar 10 juta hingga 12 juta lapangan kerja formal hilang dari situasi sosial kita. Turunnya angka dari 15 juta ke 2 juta lapangan kerja formal adalah sesuatu yang sangat drastis,” ujar Doktor Murdianto dalam wawancara, Jumat (22/02/2025).

Ia menambahkan, hilangnya lapangan kerja formal membuat generasi muda Indonesia kesulitan mencari pekerjaan. “Ini menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi pemerintah untuk mendorong terciptanya lebih banyak lapangan kerja di sektor formal. Pabrik-pabrik perlu dihidupkan kembali agar dapat menyerap tenaga kerja,” tegasnya.

Doktor Murdianto juga mengapresiasi ekspresi kegelisahan anak muda yang diwujudkan melalui video-video kreatif di media sosial. Menurutnya, kritik yang disampaikan generasi muda harus diterima sebagai masukan untuk perbaikan di berbagai sektor.

Nasionalisme TKI di Luar Negeri
Terkait isu nasionalisme, Doktor Murdianto menegaskan bahwa Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di luar negeri justru menunjukkan kecintaan yang tinggi terhadap Indonesia. “Mereka membentuk komunitas, mengadakan acara, dan bahkan rutin mengirim remitansi ke dalam negeri. Uang yang mereka kirimkan turut membantu pembangunan negeri,” ujarnya.

Ia menambahkan, nasionalisme TKI justru semakin menguat ketika mereka berada di luar negeri. “Mereka terpaksa bekerja di luar negeri karena sulitnya mencari pekerjaan di dalam negeri. Namun, kontribusi mereka melalui remitansi dan kegiatan sosial patut diapresiasi,” jelasnya.

Doktor Murdianto juga mengingatkan pentingnya peningkatan keterampilan (skill) bagi calon TKI sebelum bekerja di luar negeri. “Mereka harus memastikan bekerja melalui jalur formal dan legal agar tidak merepotkan diri sendiri maupun negara,” pungkasnya.

Fenomena #KaburAjaDulu dan isu lapangan kerja ini menjadi tantangan serius bagi pemerintah dalam menciptakan iklim ekonomi yang lebih baik, sekaligus menjaga kepercayaan dan nasionalisme generasi muda Indonesia. (hmr)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

1 × three =

Share post:

Artikel Menarik

Artikel Terkait
Related

Kebijakan Trump Sebabkan Penurunan Harga Acuan Minyak Mentah Indonesia.

Nasional - Pemerintah telah menetapkan rata-rata harga minyak mentah...

Kluivert Susun Rencana Khusus bagi Pemain Timnas yang Menjalani Puasa.

Internasional - Pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, menyatakan bahwa...

Penemuan Kerangka Manusia di Mobil Milik Kanit Reskrim Gresik Gemparkan Warga.

Nasional - Kerangka manusia ditemukan di dalam sebuah mobil...

Mbok Yem Jalani Perawatan, Keluarga Sebut Ia Tetap Bertekad Kembali ke Puncak Lawu.

Ponorogo - Sosok Mbok Yem, yang telah melegenda di...