UncategorizedBayi Merangkak Tertabrak Kereta Api saat Azan Magrib di Kediri

Bayi Merangkak Tertabrak Kereta Api saat Azan Magrib di Kediri

Date:

Kediri – Bayi berusia 14 bulan di Kediri tertabrak kereta api. Tubuhnya terpotong menjadi dua bagian, ditemukan puluhan meter dari lokasi kejadian.

Kecelakaan maut ini terjadi di perlintasan lintasan Desa Banjarejo, Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri, pada Minggu (15/10/2023).

Bayi itu tertabrak KA Singasari relasi Blitar – Jakarta, tepat saat azan Magrib. Kapolsek Ngadiluwih, Iptu Agung Saifudin mengatakan, sebelum kejadian korban sedang bermain bersama 2 saudaranya yang berusia 4 tahun di pelataran rumah yang memang berada tak jauh dari rel kereta api. Namun, tiba-tiba mereka berteriak dan mengaku melihat korban bernisial F ini tertabrak kereta api yang melintas.

Kapolsek Ngadiluwih mengatakan tepatnya azan Magrib itu si korban bermain dengan kakaknya di pelataran rumah. Kebetulan pelataran rumah itu samping rel kereta. Mereka bermain bertiga, Dua anak berusia 4 tahun, sedangkan korban berusia 1 tahun 2 bulan. Si korban belum bisa berjalan, baru merangkak saja, Senin (16/10/2023).

Selanjutnya tiba-tiba diketahui teriakan dari si saksi anak tadi yang berumur 4 tahun, berteriak ke orang tuanya bahwa adik tertabrak kereta. Sesaat kemudian orang tuanya langsung mendatangi TKP dan mengetahui si korban sudah tertabrak oleh kereta api.

Kondisi korban ini sangat mengenaskan. Tubuhnya terpotong menjadi 2 bagian. Badannya berada di atas rel sekitar 30 meter dari titik tabrakan. Kepalanya terpisah jauh di sisi kanan.

Badan terpisah dengan kepalanya, badannya di tengah rel, kepalanya terpental di sebelah kanan kurang lebih 20 meter (dari tubuhnya).

Saat kejadian hanya ada ayah korban di rumah yang sedang beristirahat. Sementara ibu korban tengah berbelanja di minimarket. Polsek Ngadiluwih mengimbau masyarakat khususnya yang tinggal dekat perlintasan untuk melakukan pengawasan langsung terhadap anak-anak mereka saat bermain. Agar peristiwa ini tak terulang kembali.

Tim Inafis Polres Kediri langsung mengevakuasi korban ke RSUD Gambiran Kota Kediri untuk disempurnakan. Keluarga menerima kejadian ini tanpa perlu autopsi. Pemakaman akan dilakukan setelah penyempurnaan tersebut.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

1 × 4 =

Share post:

Artikel Menarik

Artikel Terkait
Related

Warga Temon Sawoo Berjuang untuk Akses Air Bersih di Musim Kemarau

Ponorogo - Kondisi di kawasan Jalan Bayang Kaki, Desa Temon,...

Operasi Zebra Semeru 2024 di Ponorogo, Pengendara Tertib Dapat Reward

Ponorogo - Satlantas Polres Ponorogo memiliki cara tersendiri untuk...

Kemenag Pastikan Tidak Ada Larangan Pernikahan di Hari Libur: Penghulu Siap Layani di Lokasi Pilihan

Ponorogo - Kementerian Agama (Kemenag) mengklarifikasi bahwa tidak ada...

MTSN 2 Ponorogo Sabet Prestasi di Kejuaraan Lomba PBB Tingkat SMP Sederajat

Ponorogo - Pada Upacara peringatan HUT TNI ke-79 yang...