Wonogiri – Pemkab Wonogiri menggelar audiensi dengan para pedagang Pasar Slogohimo, kemarin (10/10). Dalam audiensi di pendapa kantor Kecamatan Slogohimo itu, diputuskan sejumlah hal. Mulai dari lokasi pasar darurat, hingga rencana pembangunan pasar dimulai tahun depan.
Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Slogohimo Joko Pranowo menjelaskan, poin penting audiensi adalah lokasi pasar darurat. Pedagang kompak mengusulkan di halaman pasar yang terbakar. Mementahkan opsi kedua, yakni di lapangan Kelurahan Bulusari, Sologohimo.
Mbah Joko mengatakan teman-teman pedagang minta di halaman pasar saja. Kalau di lapangan (Kelurahan Bulusari) terlalu jauh.
Mbah Joko menambahkan, ada sejumlah usulan lain yang diakomodasi Pemkab Wonogiri. Di antaranya peniadaan retribusi di pasar darurat.
Di sisi lain, Bupati Wonogiri Joko Sutopo sudah menyiapkan solusi jangka pendek dan panjang. Solusi jangka pendek, berupa pengadaan pasar darurat.
Joko Sutropo menjelaskan di dalamnya tidak ada sesuatu yang ideal, tapi lebih ke fungsional. Fungsionalnya jangan sampai ada kontraksi ekonomi yang lebih panjang atau besar. Jadi pihaknya tawarkan pasar darurat dibangun di lapangan atau halaman pasar lama.
Terkait lalu lintas di sekitar pasar saat pembangunan dimulai, Jekek menyebut berpotensi padat merayap. Selama tahap pembangunan pasar darurat, akan ada ruang publik yang terganggu. Atas nama pemerintah mohon maaf atas ketidak nymanan ini.
Jekek menjelaskan rencananya, pengerjaan pasar darurat dimulai pekan ini. Estimasi waktu pembangunan sekira sebulan. Anggarannya Rp 600 juta-Rp 700 juta. Aspek fungsinya terpenuhi papar.
Sementara itu disinggung revitalisasi Pasar Slogohimo, Jekek menyebut baru bisa dilaksanakan tahun depan. Diperkirakan proses lelang dilakukan antara Juni-Juli. Baru kemudian dilakukan pengerjaan fisik.
Jekek mengatakan estimasi Rp 50 miliar. Sumber anggarannya bisa berkolaborasi antara Pemkab Wonogiri, Pemprov Jateng, dan pemerintah pusat. Semoga ada DAK (dana alokasi khusus) dari pusat, atau bantuan dari provinsi. (Rq/radarsolo)