Trenggalek – Warga Trenggalek dikabarkan tewas saat terjadi bentrokan 2 perguruan silat di Taiwan. Pemkab Trenggalek melalui Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) berjanji akan memberikan perlindungan setelah ada informasi resmi dari Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI).
Kabid Penempatan Tenaga Kerja (Penta) Disperinaker Trenggalek Pujianto mengatakan secara kelembagaan pihaknya belum bisa memastikan apakah korban dan pelaku benar-benar warga Trenggalek atau bukan. Terkait ini sudah dikasih tahu oleh Kepala BP2MI Madiun dan masih menunggu informasi resmi dari KDEI (Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia) Taipei dan juga Kemenlu. Selasa (5/9/2023).
Ia menjelaskan, terkait kasus hukum, untuk identitas pengeroyok sama yang dikeroyok itu masih diselidiki oleh kepolisian Taiwan.
Pihaknya menegaskan bahwa korban maupun pelaku merupakan warga Trenggalek. Maka pemerintah Indonesia akan melakukan proses perlindungan dan pendampingan terhadap mereka.
Dijelaskan, untuk Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang meninggal ada 2 cara pemulangan jenazah ke Indonesia. Kalau PMI itu legal atau sesuai prosedur maka pemulangan akan dilakukan oleh BP2MI dan perusahaan yang memberangkatkan.
Sebelumnya, bentrokan dikabarkan terjadi di Stasiun Kereta Api Changhua, Kota Changhua, Taiwan. Akibatnya seorang pesilat tewas dan seorang lainnya mengalami luka.
Sementara itu Kepala Desa Karanggandu, Kecamatan Watulimo, Umtingah membenarkan jika korban merupakan warga desanya. Bahkan korban yang meninggal dunia dan luka merupakan kembar kakak beradik. (Mu/radarkudus)