Ngawi – Polres Ngawi Polda Jatim melakukan gropyokan bersama para petani di area persawahan, Upaya mendukung ketahanan pangan dan menciptakan situasi Kamtibmas yang kondusif di wilayah hukumnya.
Dengan mengoptimalkan para Bhabinkamtibmas dalam melakukan pembinaan dan penyuluhan di masyarakat, khususnya para petani agar dalam pengendalian hama khususnya hama tikus, agar menggunakan cara yang aman dan tidak memakai jebakan tikus beraliran listrik.
Kali ini Kapolres Ngawi AKBP Argowiyono, S.H., S.I.K., M.Si., didampingi Kapolsek Karangjati AKP Agus Andi bersama para pejabat utama dan Bhabinkamtibmas serta warga, bahu membahu melakukan kegiatan pemberantasan hama tikus atau yang sering disebut gropyokan, di area pematang sawah yang ada di Desa Jatipuro, pada Jumat sore (1/9/2023)
tutur Argo, Demi amanya tanaman padi di sawah dari ganggian hama tikus di area sawah bersama para petani dengan cara gropyok tikus, ayangkara Pendamping Penjagaan Pertanian Ramah Lingkungan lebih dioptimalkan agar ketahanan dan keamanan pangan tetap terjaga.
Kapolres Ngawi ketika dikonfirmasi, Bhatarling lebih dioptimalkan kembali agar swasembada, kemandirian dan ketahanan serta keamanan pangan lebih meningkat.
Selain menyarankan memakai pupuk organik, gropyokan hama tikus merupakan kegiatan Bhatarling yang dilakukan bersama para petani agar dapat meningkatkan swasembada pangan, kemandirian pangan, ketahanan pangan dan keamanan pangan.
Polres Ngawi juga mengingatkan bahwa jebakan tikus yang dipasang memakai aliran listrik di sawah dapat membahayakan orang, sehingga gropyokan atau menangkap bersama-sama pada sarangnya adalah cara efektif untuk menangkap tikus.
Ucap Argo, Gropyok tikus pada sarangnya di sawah cukup efektif, terbukti ratusan tikus yang berhasil ditangkapYa, Saat ini para petani sudah mulai tanam padi kembali, dan kami mengingatkan lagi agar tidak ada petani yang pasang jebakan tikus pakai aliran listrik, sebab itu berbahaya.
Kali ini gropyok tikus dilakukan dengan cara pengasapan pada sarang-sarangnya yang tersebar di area persawahan, sehingga ratusan tikus berhasil ditangkap.
tegas Akpol lulusan 2003 tersebut, Kita akan selalu mengontrol di sawah apakah ada jaringan listrik untuk jebakan tikus atau tidak, karena berbahaya.
Kapolres Ngawi meminta kepada petani agar dalam menanggulangi hama tikus dengan menggunakan cara yang lebih aman seperti dengan cara gropyok, pengasapan, pasang racun atau cara lain sebagaimana petunjuk Petugas Penyuluan Pertanian.
Harapanya kepada masyarakat semoga dengan terjun langsung di sawah dan memberikan imbauan ini, para petani dapat memahami bahayanya jika dilakukan pemasanagn jebakan tikus beraliran listrik, kemudian beralih menggunakan cara lain yang lebih aman dan tidak membahayakan jiwa para petani dan orang lain.
Kata Sardi (56) salah seorang petani “Alhamdulillah, para petani di sini tidak ada yang menggunakan aliran listrik sebagai jebakan tikus. Matur suwun pak Polres.