PONOROGO – Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Ponorogo menggelar acara bertajuk “Penguatan Kelembagaan: Memperkuat Eksistensi Bawaslu dalam Menjaga Marwah Demokrasi Kuat Karena Sinergi Tegas Karena Mandat”. Kegiatan yang berlangsung di Maesa Hotel, Kamis (18/9/2025). Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian serentak se-Jawa Timur yang akan berjalan hingga akhir Oktober.
Acara ini dihadiri oleh sejumlah pejabat daerah dan unsur kelembagaan penting. Turut hadir Anggota Bawaslu Provinsi Jawa Timur, Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko, jajaran Forkopimda, Kapolres Ponorogo, perwakilan DPRD, perwakilan Komandan Kodim 0802, Kepala Kejaksaan Negeri, serta kepala dinas terkait seperti Bakesbangpol, Dispendukcapil, dan Bagian Tata Pemerintahan. Dari pihak Bawaslu, hadir Koordinator Divisi Pencegahan dan Partisipasi Masyarakat Bawaslu Jawa Timur, Ibu Eka Rahmawati, serta Ketua beserta seluruh Anggota Bawaslu Kabupaten Ponorogo.
Dalam sambutannya, Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, memberikan apresiasi atas penyelenggaraan acara ini. Ia menekankan pentingnya peran Bawaslu dalam menjaga stabilitas demokrasi, terutama di tengah eskalasi politik global yang memanas.
“Alhamdulillah di Indonesia situasi segera membaik. Kalau kita tarik ke belakang, kualitas dari pemilu adalah kualitas dari Bawaslu. Kemudian mengawasi kecurangan hasil dari pemilu, proses demokrasi apapun, akan terjaga kemurniannya,” ujar Bupati.
Sugiri menambahkan bahwa kemurnian suara rakyat adalah hal fundamental untuk melahirkan generasi pemimpin yang lebih berkualitas. “Murni itu penting karena untuk melahirkan generasi pemimpin yang jauh lebih berkualitas. Maka butuh semua penyelenggara menjadi hakim yang sangat netral, punya integritas, punya moral yang baik, dan hasilnya pasti akan menjadi hasil yang baik,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Bawaslu Kabupaten Ponorogo, Bahrun Musthofa, dalam pemaparannya menjelaskan makna mendalam dari tema kegiatan. Ia menyoroti dua kata kunci: ‘Kuat Karena Sinergi’ dan ‘Tegas Karena Mandat’.
“Tema hari ini mengandung makna terkait dengan kuat karena sinergi, mengingatkan kita pengawas pemilu tidak bisa dilakukan sendiri. Kita harus bekerjasama antara penyelenggara pemilu, peserta pemilu, masyarakat sipil, media, dan semua elemen. Melalui sinergi ini kita bisa menjaga proses demokrasi,” papar Bahrun.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa ketegasan Bawaslu dalam mengambil tindakan bukanlah sikap yang represif, melainkan bentuk pertanggungjawaban atas mandat konstitusional yang diemban.
“Tegas karena mandat menegaskan yang dimiliki Bawaslu merupakan amanah konstitusional. Ketegasan dalam bertindak bukanlah sikap representatif tetapi wujud dalam menjalankan mandat dan terciptanya pemilu yang berintegritas,” jelasnya.
Melalui kegiatan penguatan kelembagaan ini, Bawaslu Kabupaten Ponorogo berharap dapat memunculkan pemikiran-pemikiran segar dan menyusun strategi yang lebih kuat dalam menjalankan tugas pengawasan pemilu, sehingga kontribusinya bagi demokrasi yang sehat dan berintegritas semakin nyata. (hmr)