PONOROGO – Pemerintah Kabupaten Ponorogo (Pemkab) menggelar Rembug Pengendalian Hama Wereng di Pendopo Pemkab, Selasa (15/7/2025). Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai pihak terkait, termasuk petani, penyuluh pertanian, dan instansi pemerintah, guna mencari solusi atas serangan wereng yang mengancam produksi padi di wilayah Ponorogo.
Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, menekankan pentingnya kolaborasi semua pihak dalam mengatasi hama wereng. Ia menyatakan bahwa ketahanan pangan merupakan isu strategis, bahkan Presiden RI menempatkannya sebagai prioritas utama.
“Siapa yang menguasai pangan, maka negara tersebut menguasai dunia. Petani menyumbang 27% Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Ponorogo. Jika pertanian terganggu, pertumbuhan ekonomi juga akan terpengaruh,” tegas Bupati Sugiri.
Ia mengajak semua elemen bergerak serentak untuk melindungi petani dari gagal panen. “Kita tidak ingin menakut-nakuti, tetapi mari bersama-sama mencari solusi. Petani adalah pilar ekonomi kita,” imbuhnya.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Ponorogo, Supriyanto, melaporkan bahwa serangan wereng telah meluas di beberapa wilayah. Pada periode 16–30 Juni 2025, hama wereng menyerang 9 kecamatan dan 38 desa, dengan total luas serangan mencapai 77,38 hektare (ringan), 6,98 hektare (sedang), dan 6,59 hektare (berat). Sebanyak 2,04 hektare dilaporkan gagal panen.
Memasuki Juli, situasi semakin mengkhawatirkan. Hingga 14 Juli 2025, serangan wereng telah meluas ke 12 kecamatan dan 145 desa, dengan total 112,42 hektare sawah terdampak. Rinciannya meliputi:
– Ringan: 95,66 hektare
– Sedang: 9,95 hektare
– Berat: 7,15 hektare
Adapun 4,15 hektare dinyatakan gagal panen.
Supriyanto menjelaskan bahwa upaya pengendalian telah dilakukan di 45 titik melalui penyemprotan dan penggunaan drone. Namun, ia mengingatkan bahwa penggunaan pestisida kimia berlebihan justru dapat memicu resistensi wereng.
“Pestisida kimia menjadi salah satu faktor berkembangnya wereng secara genetik. Oleh karena itu, Pemkab Ponorogo akan secara bertahap beralih ke pupuk organik dan pestisida hayati,” ujarnya.
Rembug ini diharapkan menjadi langkah awal untuk memperkuat koordinasi antar-pihak dalam memitigasi dampak hama wereng. Dengan sinergi antara pemerintah, petani, dan tenaga penyuluh, diharapkan serangan wereng dapat ditekan sehingga ketahanan pangan Ponorogo tetap terjaga.
“Mari kita bergerak bersama agar petani yang kita cintai tidak mengalami gagal panen,” pungkas Bupati Sugiri mengakhiri sambutannya. (hmr)