PONOROGO – Festival Reog Remaja (FRR) dan Festival Nasional Reog Remaja (FNRP) telah resmi ditutup, pada Kamis (26/6/2025). Sebanyak 10 grup terbaik berhasil mencuri perhatian dewan juri.
Dalam momen penutupan Grebeg Suro 2025, Sugiri Sancoko memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh peserta yang telah tampil maksimal dengan keunggulan masing-masing. Ia juga menyampaikan harapannya agar generasi muda terus aktif melestarikan budaya dan mencegah kepunahan kesenian Reog di masa depan.
“Grebeg suro sudah penutupan, yang paling penting kita mampu menggerakan ekonomi, berapa pergerakan ekonomi segera akan kami launching dan akan kami teliti dengan univ muhammadiyah.”
“Prinsipnya kami berbuat mudah-mudahan dengan acara ini kebudayaan kita tumbuh dengan baik, ekonomi tumbuh dengan baik, dan selalu menjaga hubungan dengan baik” jelas Sugiri Sancoko.
Berikut adalah daftar 10 grup terbaik yang berhasil meraih penghargaan dalam Festival Reog Remaja:
1. Singo Mulang Joyo (SMPN 4 Ponorogo)
2. Sardulo Candi Taruno (SMPN 1 Kauman)
3. Taruno Mudho (SMPN 1 Jetis)
4. Kridha Taruna (SMPN 1 Mlarak)
5. Sekar Mas (SMPN 5 Ponorogo)
6. Sardulo Pratomo (SMPN 6 Ponorogo)
7. Joyo Manggolo (SMPN 2 Ponorogo)
8. Singo Bayi Manggolo (SMPN 3 Ponorogo)
9. Singo Sumowicitro (SMPN 2 Kauman)
10. Singo Taruna Budaya (SMPN 1 Ponorogo)
Selain para juara, terdapat pula 10 grup yang dinilai konsisten dalam upaya pelestarian budaya Reog. Berikut daftarnya:
1. Reog Purabaya (Surabaya)
2. Kridha Satrio Tomo (Komisariat PSHT Pusat Madiun)
3. Gembolo Sardulo (Bungkal Ponorogo)
4. Sardulo Seto Manggolo (Ponpes Sunan Kalijogo Walikukun Ngawi)
5. Sardulo Joyo Gendilo (PSHW Pusat Madiun)
6. Laskar Wani Surabaya
7. Reog Ki Ageng Mirah (Lesbumi PCNU Ponorogo)
8. Sapto Tunggul Wulung (Kota Batu)
9. Surontani Simojoyo (Tulungagung)
10. Singo Mudo Bolosewo (Kepuhrubuh Siman)
Tak kalah menarik, festival ini juga mengapresiasi 10 grup dengan penampilan terbaik dalam segi kreativitas dan penyajian. Berikut nama-namanya:
1. Taruno Suryo (SMA Muhammadiyah Ponorogo)
2. Reog Watoe Dakon (UIN Ponorogo)
3. Manggolo Mudho (Pawargo Yogyakarta)
4. Reog Tingangjuru Lumajang
5. Singo Caraka Kusumo (Eks PB Arjowinangun)
6. Bantarangin Singowijoyo (DKI Jakarta)
7. Kencana Dewi Hotel (Ponorogo)
8. Kridha Taruna (SMA 2 Ponorogo)
9. Gajah Manggolo (SMA 1 Ponorogo)
10. Reog Brawijaya (Universitas Brawijaya Malang)
Prestasi para pemenang serta dedikasi seluruh peserta menjadi harapan baru bagi masa depan kesenian tradisional. Semoga gelaran ini semakin memacu kreativitas dan kebanggaan akan warisan budaya, sekaligus memperkuat dampak positifnya bagi perekonomian lokal. (hmr)