PONOROGO – Kolesterol sering kali menjadi keresahan bagi masyarakat, terutama setelah konsumsi makanan tinggi lemak seperti daging. Dalam talk show bertajuk “Kupas Tuntas Kolesterol: Risiko dan Manfaatnya” di Radio Songgo Langit FM, dr. Salma Urisna Ufairoh dan Mas Tian dari RSU Muslimat Ponorogo. Pada Selasa (17/6/2025).
Talk show ini menjelaskan pentingnya pemahaman kolesterol secara menyeluruh, dipandu oleh penyiar Silvi Ganindra dan berlangsung interaktif, dengan berbagai pertanyaan dari pendengar yang disampaikan melalui kolom komentar media sosial dan WhatsApp.
Kolesterol, Lemak yang Diproduksi Tubuh
Menurut dr. Salma, kolesterol sejatinya bukan sesuatu yang sepenuhnya negatif. Tubuh secara alami memproduksi kolesterol, terutama oleh organ hati (liver). “Secara alami pun kolesterol itu sebenarnya sudah diproduksi dari tubuh kita, yaitu dari organ yang namanya hati atau liver. Tapi di luar itu juga bisa didapatkan dari makanan—baik hewani maupun nabati. Namun mayoritas berasal dari produk hewani,” jelas dr. Salma.
Jenis-Jenis Kolesterol: LDL vs HDL
Dokter Salma juga menjelaskan pentingnya membedakan jenis kolesterol. Pemeriksaan kolesterol total lewat stik sering kali tidak menunjukkan gambaran lengkap. Untuk itu diperlukan pemeriksaan laboratorium yang dikenal dengan profil lipid. “Kalau kita periksa di lab, biasanya itu ada namanya pemeriksaan profil lipid. Di situ ada kolesterol total, LDL, HDL, dan trigliserida. LDL itu singkatan dari Low Density Lipoprotein, biasa disebut lemak jahat. Sedangkan HDL itu High Density Lipoprotein, atau lemak baik,” terangnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa LDL mengangkut lemak dari hati ke seluruh tubuh, sedangkan HDL bekerja sebaliknya—mengambil lemak dari sel dan membawanya kembali ke hati untuk disimpan atau dibuang.“Kalau LDL-nya terlalu banyak, itu bisa menyebabkan penumpukan di pembuluh darah. Lama-lama pembuluh darah menyempit dan ini yang berbahaya—bisa menyebabkan penyakit jantung koroner atau stroke, tergantung lokasi sumbatannya,” imbuhnya.
Kapan Harus Periksa Kolesterol?
Mas Tian menambahkan bahwa pemeriksaan kolesterol sebaiknya tidak menunggu gejala muncul, karena sering kali gejala tidak kentara. Deteksi dini menjadi sangat penting.“Gejalanya nggak terlalu signifikan, biasanya ketahunya ya dari cek lab. Idealnya mulai dicek sejak usia 11 tahun, terutama yang punya faktor risiko. Kalau sudah ada hasil kolesterol tinggi, sebaiknya kontrol 1–2 kali setahun. Bahkan bisa per tiga bulan kalau dibutuhkan,” jelas Mas Tian.
Pola Makan & Aktivitas Fisik Sangat Berpengaruh
Faktor utama penyebab kolesterol tinggi, lanjut dr. Salma dan Mas Tian, adalah pola makan yang tidak sehat dan kurangnya aktivitas fisik.“Kalau kita konsumsi makanan tinggi lemak atau kalori berlebihan, itu bisa meningkatkan kolesterol, terutama triglycerida. Tapi bukan cuma itu, aktivitas fisik juga penting. Kalau kita mager—males gerak—HDL-nya turun, LDL-nya naik. Jadi kalau aktivitas fisik meningkat, HDL-nya ikut naik, LDL-nya turun,” papar Mas Tian.
“Intinya, lemak jahat akan merajalela kalau kita malas gerak. Jadi penting banget untuk olahraga, karena manfaatnya luar biasa,” tambahnya dengan nada ringan namun serius.
Perbedaan Risiko antara Laki-laki dan Perempuan
Di bagian akhir diskusi, dr. Salma juga menyoroti perbedaan risiko berdasarkan gender. “Sebenarnya, kadar kolesterol itu pada perempuan akan naik setelah menopause. Karena kolesterol itu juga berfungsi membentuk hormon—termasuk estrogen dan testosteron. Jadi sebelum menopause, laki-laki lebih berisiko. Setelah menopause, perempuannya yang lebih tinggi risikonya,” jelasnya.
Gunakan Layanan Kesehatan yang Ada
Keduanya mendorong masyarakat untuk memanfaatkan layanan kesehatan seperti posyandu keluarga, posbindu lansia, atau pemeriksaan laboratorium di rumah sakit agar bisa terpantau sejak dini. “Sekarang sudah ada posyandu keluarga, dari balita sampai lansia. Itu sangat bermanfaat, jadi tidak harus jauh-jauh ke rumah sakit untuk tahu kondisi tubuh kita, termasuk kolesterol,” kata Mas Tian.
Kesimpulan: Cek Dini dan Gaya Hidup Sehat Kunci Mengelola Kolesterol
Melalui talk show ini, masyarakat diingatkan bahwa kolesterol bukan hanya istilah menakutkan, tapi sesuatu yang bisa dikelola dengan baik melalui gaya hidup sehat, pola makan seimbang, dan pemeriksaan rutin.
Jika Anda ingin tahu lebih jauh tentang pemeriksaan kolesterol atau konsultasi langsung, masyarakat bisa mengunjungi RSU Muslimat Ponorogo atau mengikuti edukasi publik dari layanan kesehatan setempat. (hmr)
RSU MUSLIMAT PONOROGO
Layanan Kesehatan Terpercaya & Profesional
Jl. Jenderal A. Yani No. 155, Ponorogo. IG: @rsu.muslimat Pelayanan: ☎️Pendaftaran : 0811-3676-396 | Informasi : 0813-5761-1155 | Kritik/Saran : 0811-3200-9955.