Ponorogo – Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko, Pada Rabu (16/04/2025), kembali memimpin serangkaian rapat koordinasi teknis (Rakortek) untuk menyusun Rancangan Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) tahun 2025-2029 BPBD Ponorogo. Kegiatan ini berlangsung di Ruang Rapat Bantar Angin, Kantor Bupati Ponorogo. Sebelumnya, Bupati juga memimpin Rakortek serupa untuk Dinas Lingkungan Hidup di tempat yang sama.
Rapat ini dihadiri oleh sejumlah pejabat penting, antara lain Wakil Bupati Ponorogo Lisdyarita, Sekretaris Daerah Agus Pramono, Ketua DPRD Kabupaten Ponorogo Dwi Agus Prayitno, serta perwakilan dari organisasi perangkat daerah (OPD) terkait.
Mengingat tingginya rekapitulasi data kejadian bencana dan dampak bencana yang menimpa Kabupaten Ponorogo, didalam mukadimahnya Kang Giri menjelaskan bahwa BPBD memiliki peran penting dalam menanggulangi bencana yang menimpa Kabupaten Ponorogo.
“Dalam beberapa bulan ini, BPBD adalah Dinas yang paling sering bertemu dengan saya. Mengingat kemarin, betapa seringnya musibah menghampiri Ponorogo. Harus diakui bahwa musibah ini mempengaruhi hasil pertanian. Nanti satu persatu daerah yang mengalami musibah, akan kita perhatikan. Saya akan memberi ruang yang lebih luas kepada BPBD untuk merencanakan program kerja BPBD untuk lima tahun kedepan.” ungkap Kang Giri.
Dalam paparannya, Kepala Pelaksana BPBD, Masun, S.Pt. M.P. M.A. M. Ec. Dev mengungkapkan, selama kurun waktu tahun 2024 Kabupaten Ponorogo mengalami 337 bencana yang meliputi tanah longsor, banjir, cuaca ekstrem, kebakaran hutan dan lahan, kekeringan serta bencana-bencana lainnya.
Oleh karena itu BPBD Ponorogo telah menentukan Rencana Kerja (Renja) untuk tahun 2025-2029. Renja tersebut terdiri dari 4 garis besar langkah yaitu ;
1. Kegiatan pelayanan informasi rawan bencana.
2. Kegiatan pelayanan pencegahan dan kesiapsiagaan terhadap bencana.
3. Kegiatan penyelamatan dan evakuasi bencana.
4. Kegiatan penataan sistem dasar penanggulangan bencana.
“Intinya, kami dari BPBD akan melaksanakan suatu program Rencana Kerja yang terkait langsung dengan fungsi kami.”
Lalu Sugiri Sancoko juga mengingatkan akan pentingnya pembentukan Gugus Tugas untuk mempermudah penanganan bencana.
“Penting untuk pembentukan Gugus Tugas lintas sektoral untuk mempermudah koordinasi agar semua bisa berjalan dengan baik.” Lanjut Kang Giri sapaan akrabnya. (hmr)