Ponorogo – Sosok Mbok Yem, yang telah melegenda di kalangan pendaki Gunung Lawu, kini harus menjalani perawatan di Rumah Sakit Aisyah Ponorogo akibat infeksi paru-paru. Wanita bernama asli Wakiem ini telah menjalankan warung di puncak Gunung Lawu sejak tahun 1983, memberikan kehangatan dan makanan bagi para pendaki yang singgah.
Sejak enam hari terakhir, Mbok Yem mendapatkan perawatan intensif di ruang Multazam Rumah Sakit Aisyah Ponorogo. Putranya, Saelan, menyampaikan bahwa kondisi ibunya kini mulai membaik meskipun masih sulit berbicara. “Kesehatannya sudah jauh lebih stabil dibandingkan hari pertama masuk rumah sakit,” ujar Saelan saat ditemui pada Selasa (11/02/2025).
Saelan juga mengungkapkan bahwa meskipun kondisi Mbok Yem belum pulih sepenuhnya, ibunya masih memiliki keinginan kuat untuk kembali ke Gunung Lawu. “Ya pasti kalau sudah sembuh,” ucapnya saat ditanya apakah Mbok Yem masih ingin kembali ke puncak. Keluarga telah berulang kali menyarankan agar ia beristirahat di rumah, namun keinginannya untuk kembali ke Lawu tampaknya sulit dibendung.
Sementara itu, Humas Rumah Sakit Aisyah Ponorogo, Muhammad Arbain, menjelaskan bahwa Mbok Yem mengalami sesak napas akibat infeksi paru-paru dan tengah mendapatkan perawatan dari tiga dokter. “Sesaknya sudah berkurang, tetapi masih ada penyakit lain yang juga harus ditangani,” kata Arbain. Ia juga menyebutkan bahwa penyebab infeksi bisa berasal dari virus atau bakteri, sehingga siapa pun bisa terkena penyakit tersebut.
Meskipun usianya tidak lagi muda dan kesehatannya menurun, semangat Mbok Yem untuk kembali ke puncak Lawu tetap menyala. Baginya, Gunung Lawu bukan sekadar tempat mencari nafkah, melainkan rumah kedua yang selalu memanggilnya untuk kembali. Keputusan untuk pensiun mungkin bukan hal yang mudah baginya, meski keluarga telah berusaha membujuknya. Kini, para pendaki dan masyarakat yang mengenalnya hanya bisa berharap agar Mbok Yem segera pulih dan kembali sehat seperti sedia kala. (hmr)
