Ponorogo – Janji manis untuk hidup enak berakhir dengan jeruji besi. Seorang pria bernama Agus dan pacarnya, Sherly, ditangkap oleh pihak kepolisian setelah melakukan aksi penipuan dan pencurian terhadap seorang korban di Ponorogo. Kejadian ini terungkap setelah korban melaporkan insiden tersebut ke Polres Ponorogo.
Kejadian bermula ketika Agus mencoba meyakinkan korban dengan berpura-pura menjadi seorang penyembuh. Ia bahkan memborong jajanan di warung milik keponakan korban, Rila, senilai Rp500.000 untuk menanamkan kepercayaan. Namun, di balik niat baik palsunya, Agus berhasil mengambil sepeda motor korban, emas senilai Rp950.000, serta uang tunai sebesar Rp777.000. Setelah berhasil menjalankan aksinya, Agus dan Sherly melarikan diri ke Nganjuk, tetapi polisi dengan cepat menangkap mereka.
Menurut Rila, ia sudah merasa ada sesuatu yang tidak beres sejak awal pertemuannya dengan Agus. “Biasanya kalau ada orang datang saya langsung salaman, tapi kali ini tidak. Dia datang jam 7, saya baru keluar jam 10, dan tidak ada salaman. Mungkin feeling saya sudah menangkap ada yang aneh. Lalu, malamnya dia borong penyetan Rp500.000, mungkin untuk meyakinkan,” ungkap Rila pada saat wawancara, Kamis (27/02/2025). Ia juga meragukan motif pengobatan yang digunakan Agus karena Agus sendiri diketahui tidak pernah menjalankan ibadah salat.
Kanit Reskrim Polres Ponorogo, AKP Rudy Hidajanto, mengonfirmasi bahwa Agus menggunakan modus berpura-pura sebagai penyembuh untuk melancarkan aksinya. “Setelah berpura-pura mengobati, ada kesempatan melakukan penipuan. Saat ini kami masih melakukan penyelidikan lebih lanjut,” ujar AKP Rudy.
Lebih lanjut, AKP Rudy menjelaskan bahwa ini bukanlah kasus pertama Agus. Ia sudah beberapa kali melakukan pencurian sepeda motor serta penipuan dengan modus serupa. Meski Agus dan Sherly mengaku sudah menikah secara siri, pihak keluarga Sherly membantah hal tersebut dan menyebut bahwa Sherly telah dibawa kabur oleh Agus sejak satu tahun lalu.
Sherly sendiri mengungkapkan bahwa ia tertipu dengan janji Agus yang menjamin kehidupan yang lebih baik. “Saya dijanjikan hidup enak. Awalnya saya tidak kenal Pak Agus, saya dikenalkan oleh pacar saya saat sudah masuk dalam rutan. Setelah itu, nomor saya diberikan ke Pak Agus, dan akhirnya saya ikut dengan dia,” ungkap Sherly.
Kini, Agus dan Sherly harus mempertanggungjawabkan perbuatannya di hadapan hukum. Polisi masih terus mendalami kasus ini untuk mengungkap kemungkinan korban lainnya yang juga tertipu dengan modus serupa. (hmr)
