Ngawi – Tingkat konsumsi ikan di Ngawi masih rendah. Dinas Perikanan dan Peternakan (DPP) Ngawi mencatat tingkat konsumsi ikan masih di bawah angka konsumsi provinsi dan nasional, tercatat 33-34 kilogram per kapita per tahunnya. Adapun tingkat konsumsi ikan di Jatim mencapai 44 kilogram per kapita per tahun dan tingkat nasional 56 kilogram per kapita per tahun.
Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono membenarkan hal tersebut, pihaknya mengatakan penyebab rendahnya konsumsi ikan di Ngawi dipicu produksi ikan yang relatif minim. Ngawi bukan daerah pesisir laut dan hanya mengandalkan budidaya ikan air tawar. Juga terdapat kendala lain, yakni harga pakan semakin hari semakin mahal.
Program pemberdayaan masyarakat lewat pelatihan pembuatan pakan ikan secara mandiri terus dilakukan. Budidaya ikan menjadi salah satu prioritas pembangunan di Kabupaten Ngawi. Ony menambahkan bahwa pemerintah daerah memberikan bantuan mesin-mesin pelet kepada pembudidaya ikan. Hal itu dilakukan untuk membantu pembudidaya ikan agar tetap bisa bertahan dan meningkatkan produktivitas.
Sementara itu, Kepala DPP Ngawi Eko Yudo Nurcahyo mengatakan bahwa produksi ikan air tawar di Ngawi juga masih rendah. Yaitu sekitar 4.100 ton per tahun. Dia menargetkan produksi ikan air tawar di Ngawi dapat mencapai 5.000 ton per tahun pada 2024. (Fm/radarmadiun)