Ponorogo – Penundaan agenda panitia khusus (Pansus) terkait pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (RAPBD) tahun 2024 oleh DPRD ditanggapi santai oleh Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko. Orang nomor 1 di Bumi Reog itu menilai, jelang pemilihan umum (pemilu) para wakil rakyat itu jadi lebih kritis.
Ia menduga karena ingin nyalon legislatif (nyaleg) lagi, sehingga mereka harus berbicara untuk kepentingan masyarakat. Sehingga marwah kedewanannya terjaga dengan baik.
Sugiri Sancoko mengungkapkan hal ini keren dan suka anggota-anggota dewan yang kritis ini pihaknya senang sekali, artinya mereka memang bekerja betul.
Terkait tudingan adanya program yang sudah masuk APBD 2023 namun belum terlaksana hingga kini, Bupati Sugiri mempunyai prinsip yang terpenting bisa selesai. Dia pun menepis bahwa dirinya sengaja mengulur-ulur pencairan program-program yang belum terlaksana tersebut.
Menurutnya, program seperti hibah belum masuk ke Bantuan Keuangan Khusus Desa (BKKD) maupun alokasi dana desa, memang akan segera Ia dorong untuk segera ditransfer ke rekening masing-masing desa.
Sugiri juga mengatakan jangan sampai karena ingin cepat dilakukan pencairan, namun kepatuhan dalam administrasi maupun kepatuhan dengan aturan yang ada malah diabaikan. Bupati Ponorogo itu juga ingin cepat namun koridor-koridornya harus dijalani. Pihaknya berjalan harus sesuai dengan treknya, kalau keliru atau menyimpang bisa bermasalah semua nantinya.
Kang Giri kembali menegaskan bahwa pihaknya tidak menghambat pencairan apapun, justru dirinya mendorong untuk cepat direalisasikan. Dia mengajak kalangan legislatif untuk bersama-sama singsingkan lengan baju untuk kesejahteraan masyarakat. Namun, jangan sampai menghilangkan atau mengabaikan mekanisme yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku. (Yi/Beritajatim)