Magetan – Istri Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin, Novita Hardini mengaku trauma usai diusir anggota Komisi E DPRD Jatim di Magetan. Peristiwa itu terjadi pada Kamis (21/11/2023) siang, sekitar pukul 10.00 WIB hingga 11.00 WIB.
Saat itu, Novita sedang menghadiri undangan kegiatan UMKM oleh Dinas Koperasi dan UKM Jawa Timur. Undangan ini terkait pemberian materi program Kementerian Koperasi dan UKM tentang penerbitan Nomor Induk Berusaha (NIB). Novita hadir dengan kapasitas sebagai Ketua Garda Transfumi yang mengurusi UMKM.
Istri orang nomor satu di Trenggalek itu diusir ketika menjadi pembicara dalam acara tersebut. Pengusiran oleh anggota Komisi E DPRD Jatim dilakukan secara tidak secara langsung, namun dengan penekanan ke pegawai Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jatim.
Staf Garda Transfumi Jatim, Rani Dwi Sartikasari, Kamis (23/11/2023) mengatakan bahwa kejadian sekitar antara pukul 10.00 WIB sampai 11.00 WIB. Jadi pihaknya sampaikan bahwa pengusiran itu tidak secara eksplisit, misal diusir (sudah jangan ke sini) tidak seperti itu.
Pengusiran yang dimaksud, lanjut Rani, yakni penjelasan Novita saat memberikan materi kepada ratusan UMKM di Magetan dipotong. Waktu memberikan materi yang seharusnya selama 120 menit, namun hanya bisa dilakukan secara singkat..
Rani yang mendampingi Novita mengaku saat pemotongan sesi pemberian materi, Novita belum selesai menjawab pertanyaan peserta UMKM.
Menurut Rani, ada pihak dari pegawai Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jatim yang memberitahu jika ada Anggota DPRD Jatim tidak berkenan atas kehadiran Novita. Anggota DPRD Jatim itu mengirim pesan WhatsApp kepada Pegawai Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jatim bahwa ia tak berkenan ada Novita.
Rani menyebut, acara Novita Hardini tidak ada muatan politik. Novita hadir memenuhi namun undangan Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jatim. Novita sendiri merupakan Ketua Garda Transfumi Jatim yang ditunjuk Kementerian Koperasi dan UKM. Padahal di situ pihaknya hanya menjalankan tugas untuk menyampaikan materi. Untuk melayani pelaku usaha saja, tanpa ada maksud apapun, hanya menjalankan tugas sesuai poksinya. Hanya itu dan sudah sesuai prosedur.
Sementara itu, Novita Hardini bercerita ia sempat kaget dengan perlakuan panitia saat dirinya baru datang saat acara. Dia mengaku langsung diberikan mikrofon oleh pihak MC, padahal saat itu ia masih ingin ke toilet.
Tak hanya itu, Novita menegaskan, dirinya tak terbersit sedikit pun soal berkampanye dalam acara tersebut. Ia murni ingin menghadiri acara untuk memberi pelayanan sebagai Ketua Garda Transfumi Jatim pendamping UMKM dalam penerbitan NIB. Ia hadir untuk bekerja. Ada program penerbitan 1.000 NIB (Nomor Induk Berusaha) tiap wilayah kota kabupaten di Jatim yang juga untuk kesejahteraan UMKM.
Novita menambahkan saat itu jumlah peserta mencapai sekitar 400 anggota UMKM di Magetan. “Ada lebih 400 peserta UMKM,” tandas Novita.
Sebelumnya, Novita mengungkapkan aksi pengusirannya ini di akun instagram pribadinya. Curhatannya pun viral hingga menyebar di media sosial lain, seperti TikTok dan aplikasi percakapan WhatsApp. (Nh/detikjatim)