Surabaya – Tim Dosen UKWMS (Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya) menciptakan inovasi berupa alat pengasap lele di Dusun Janget, Desa Morang, Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun. Alat tersebut untuk membantu kelompok budidaya ikan lele Sentono Ing Nyawiji yang diketuai oleh Mujiono. Pengelolaan hasil budidaya masih menjadi masalah bagi mereka. Sebab, selama tiga bulan masa panen, hasilnya tak cukup untuk menopang perekonomian keluarga.
Mujiono mengatakan, harga jual ikan lele hasil penennya rendah. Sedangkan biaya budidaya untuk menghasilkan 100 kg ikan lele membutuhkan dana yang cukup banyak. Terlebih, jika biaya pengeluaran lainnya diabaikan. Dengan hasil panen 100 kg, maka keuntungan yang didapat Rp 1,8 juta penjualan hasil panen, dikurangi biaya benih dan pakan Rp 1,550 juta, menghasilkan Rp 250 ribu.
Karena itulah, tim dosen UKWMS yang terdiri dari Andrew Joewono, Adriana Anteng Anggorowati, Ivan Gunawan, Hartono Pranjoto, dan Dyna Rachmawati mengajak kelompok budidaya itu untuk mengolah hasil panen menjadi lele asap kemasan vakum. Dengan adanya inovasi itu, maka hasil panen dapat dijual dengan harga yang lebih tinggi. Proses pengasapan itu ditunjang oleh peralatan pengasapan berbahan bakar arang yang diinovasikan oleh Andrew dan tim.
Andrew menjelaskan, alat tersebut bentuknya berupa tong pengasap dengan tiga rak tingkat dengan pengatur suhu, serta ruang bakar asap di bagian bawah. Sebelum dikirim dan dipasang di tempat usaha mitra, terlebih dulu peralatan diuji pakai di laboratorium Prodi Teknik Elektro.
Ia menjelaskan ikan lele hasil panen dengan ukuran 1 Kg/9 ekor, dengan hasil panen 100 Kg bisa dapat 900 ekor. Lalu dilakukan pengasapan dengan alat pengasap berbahan bakar arang.
Setelah itu, ikan dikemas per kantong berisi tiga ekor. Sehingga menghasilkan 300 kantong tervakum. Kemudian, dijual dengan harga yang sesuai, sehingga penghasilan para pembudidaya lele jauh lebih banyak dari cara sebelumnya.
Hasil dari inovasi inilah yang menciptakan dampak peningkatan motivasi dari mitra untuk tetap melakukan aktivitas dalam budidayanya. Pada pengabdian ini, tim UKWMS memakai pendekatan yang diambil dengan membuat solusi untuk menimbulkan motivasi masyarakat dalam bekerja lebih efisien. (Yi/BeritaJatim)