Pacitan – Letak geografis Kabupaten Pacitan di pesisir selatan Jawa menjadikan daerah itu rawan bencana. Terutama potensi gempa dan tsunami. Upaya peningkatan kesiapsiagaan pun terus dilakukan, baik ke warga maupun menambah sarana peringatan dini.
Selain itu, sosialisasi terus diberikan ke warga di kawasan rawan bencana untuk meningkatkan kapasitas masyarakat. Pemerintah pusat melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memasang perangkat sirene dan EWS.
Kepala Pelaksana BPBD Pacitan Erwin Andriatmoko, Rabu (15/11/2023) mengatakan, sirene lengkap dengan menara itu ditempatkan di 6 titik yang berada di sepanjang garis pantai. Dan 1 perangkat lagi berupa EWS (Early Warning System) ditempatkan di lokasi Bapak Bupati yakni pendopo kabupaten.
Erwin lantas merinci 6 lokasi lain yang menjadi lokasi pemasangan sirene bantuan dari program IDRIP (Indonesia Disaster Resilience Initiative Project) tersebut. Adapun keenam titik berada di Kelurahan Ploso, Kelurahan Sidoharjo, dan Desa Kembang di Kecamatan Kota.
Sedangkan 3 lainnya menyebar di 2 kecamatan. Masing-masing Desa Sidomulyo dan Hadiwarno di Kecamatan Ngadirojo serta Desa Sumberejo di Kecamatan Sudimoro. Keenam titik sirene saat ini masih dalam proses instalasi.
Erwin menambahkan, selain itu juga dilakukan pemasangan rambu evakuasi serta peningkatan kapasitas sarana dan prasarana Pusdalops (Pusat Pengendalian Operasi).
Pihaknya berharap tidak terjadi bencana. Tetapi dari pihak lain, kesiapsiagaan harus terus di bangun. Karena sebenarnya itu juga merupakan kunci dari pengurangan resiko bencana. (Mu/detik)