Ponorogo – Meski sudah beberapa kali diguyur hujan, dusun yang mengalami kekeringan di Kabupaten Ponorogo malah bertambah. Ini terlihat dari adanya permintaan dropping air bersih ke titik baru yang diterima BPBD Ponorogo.
Tambahan dusun yang kekeringan itu adalah RT 02 RW 02 Dusun Klatakan, Desa Belang, Kecamatan Bungkal, Kabupaten Ponorogo. Di dusun ini terdapat 21 Kepala Keluarga (KK) atau 85 jiwa yang membutuhkan air bersih.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Ponorogo Masun mengatakan penambahan droping air bersih baru, yakni di Dusun Klatakan, Desa Belang, Kecamatan Bungkal, Ponorogo. droping air bersih mulai tanggal 11 November 2023 lalu, Rabu (15/11/2023).
Tidak menunggu lama, keesokan harinya langsung diputuskan untuk melakukan droping air bersih ke lokasi tersebut.
Menurut informasi yang diterimanya, Masun menyebutdalam 2 bulan terakhir, warga di lokasi itu menggantungkan kebutuhan air bersih pada sumur dalam di persawahan. Warga harus menempuh jarak 2 kilometer untuk mengambil air bersih di sumur tersebut.
Selain memberikan air bersih, BPBD Ponorogo juga memberi bantuan terpal dan tandon. Masun mengungkapkan bahwa Dusun Klatakan ini merupakan wilayah baru kekeringan. Sebab pada kekeringan tahun 2019 lalu, Dusun Klatakan tidak termasuk yang terdampak kekeringan.
Dari data BPBD Ponorogo, hingga kini ada 15 dusun di 13 desa di wilayah Bumi Reog yang masih mengalami kekeringan. Sehingga secara berkala, BPBD Ponorogo masih melakukan droping air bersih ke daerah-daerah tersebut. Dari jumlah daerah yang mengalami kekeringan ada 1.150 KK atau 4.312 jiwa yang terdampak.(Rq/beritajatim)