Trenggalek – Jembatan Plengkung di Desa Bendorejo, Kecamatan Pogalan, Kabupaten Trenggalek, semakin menunjukkan tanda-tanda kerusakan akibat berlalunya waktu.
Lubang-lubang di sepanjang aspal jembatan telah memaksa pengendara untuk melambat saat melewati peninggalan bersejarah Belanda ini.
Selain itu, lebar jembatan yang terbatas membuat kendaraan roda empat harus bergantian dengan kendaraan dari arah berlawanan.
Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, mengumumkan bahwa jembatan baru akan segera dibangun untuk menggantikan peran jembatan Plengkung yang ada di ruas jalan nasional Trenggalek – Tulungagung.
Bupati Arifin pada Minggu (12/9/2023) melanjutkan bahwa yang lama memang sudah kelihatan mulai berlubang, terutama oleh kendaraan berat seperti truk dan bus. Oleh karena itu, jembatan baru Plengkung akan segera dibangun.
Bupati Arifin memberikan bocoran bahwa desain jembatan baru ini akan tanpa tiang penyangga.
Meskipun biaya pembangunannya cukup tinggi, jembatan tanpa tiang penyangga ini diharapkan dapat mencegah banjir dengan meminimalkan potensi sampah yang tersangkut di bawahnya.
Pemerintah Kabupaten Trenggalek telah berkoordinasi dengan instansi terkait untuk menjaga keberadaan jembatan Plengkung lama, yang merupakan warisan sejarah dari masa penjajahan Belanda.
Bupati Arifin menambahkan pihaknya berharap jembatan Plengkung peninggalan Belanda tetap dipertahankan sehingga tetap mempunyai nilai sejarahnya, sembari jembatan baru mulai dibangun.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Trenggalek, Ramelan, mengonfirmasi bahwa nantinya akan ada dua jembatan di lokasi tersebut.
Jembatan eksisting atau jembatan Plengkung lama akan tetap dipertahankan, sementara jembatan baru akan segera dibangun di sebelah barat jembatan lama.
Pembangunan jembatan baru akan menggunakan dana APBN sebesar Rp 26 miliar dan diharapkan akan selesai pada awal tahun 2024. (Nh/tribunmataraman)