MagetanKahutla Gunung Lawu Nyaris Sebulan, Pemkab Sebut Tak Pengaruhi Kunjungan Wisata Magetan

Kahutla Gunung Lawu Nyaris Sebulan, Pemkab Sebut Tak Pengaruhi Kunjungan Wisata Magetan

Date:

Magetan – Karhutla Gunung Lawu di wilayah Magetan sudah terjadi nyaris sebulan terakhir. Sejak sepekan lalu, karhutla sudah sampai pada Jalan Tembus Cemoro Sewu-Sarangan. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Magetan mengklaim jika tak berpengaruh pada kunjungan wisata khususnya Telaga Sarangan.

Kabid Pengelolaan Pariwisata Disparbud Magetan Eka Radityo mengatakan, kunjungan wisata tetap seperti hari-hari biasa. Di akhir pekan tetap ada kenaikan. Total kunjungan wisata mulai 1 Oktober 2023 hingga 21 Oktober 2023 mencapai 45.690 orang.

Eka mengatakan, jarak titik api memang sempat mendekat ke sejumlah lokasi wisata di kawasan Plaosan. Utamanya Mojosemi Forest Park dan Lawu Green Forest (LGF). Kalau dari Mojosemi Forest Park, jaraknya sekitar 1 kilometer. Lebih dekat lagi ke LGF, tapi terhalang jalan raya atau jalan tembus. Informasinya sudah padam.

Sejak muncul titik api di Gunung Lawu di wilayah Ngawi, pihak Disparbud Magetan sudah mengeluarkan surat edaran antisipasi karhutla bagi pengelola wisata di kawasan Magetan. Dalam surat itu dikeluarkan sejak tanggal 30 September 2023 itu, imbauan tak hanya ditujukan pada pengelola wisata, tapi termasuk masyarakat umum dan pengunjung. untuk menjaga destinasi wisata dari kebakaran hutan dan dampak dari El Nino yang memicu kekeringan dan kemarau panjang dengan sejumlah upaya.

Diantaranya, tidak menyalakan api dan sejenisnya antara lain petasan, kembang api, dan flare demi keselamatan, keamanan dan kenyamanan bersama; tidak meninggalkan bekas api dalam keadaan bara api yang masih menyala; tidak membuang puntung rokok di hutan; tidak menebang pohon sembarangan; tidak membuang sampah sembarangan. Mereka juga diminta menghindari membakar sampah di lahan atau hutan terutama saat angin kencang; Setelah selesai melakukan pembakaran, mereka diminta memastikan api benar-benar sudah padam sebelum meninggalkan lokasi pembakaran.

Selanjutnya, mereka juga diminta melaporkan kepada petugas jika menemukan titik api dan titik bahaya lainnya di area lokasi wisata atau di sekitarnya; Menyiapkan peralatan pemadam kebakaran untuk antisipasi upaya awal apabila terjadi potensi kebakaran; memasang himbauan atau petunjuk rawan bahaya kebakaran/bencana di lokasi yang rawan kebakaran dan rawan timbulnya bencana; memberikan informasi kepada masyarakat, pengunjung, dan pelaku jasa wisata hal-hal yang perlu diperhatikan terkait aktivitas yang diperbolehkan saat melakukan kunjungan wisata.

Ia menerangkan pihaknya harap pelaku wisata selalu waspada terhadap dampak bencana dan selalu memantau informasi terkini melalui website BMKG. Melakukan sinergitas dan koordinasi intensif yang baik pada seluruh sektor pariwisata baik pemerintah maupun swasta dengan instansi terkait termasuk TNI/ POLRI dan BPBD dalam pengamanan dan mitigasi kebakaran. (Yi/BeritaJatim)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

one × two =

Share post:

Artikel Menarik

Artikel Terkait
Related

Operasi Zebra Semeru 2024 di Ponorogo, Pengendara Tertib Dapat Reward

Ponorogo - Satlantas Polres Ponorogo memiliki cara tersendiri untuk...

Kemenag Pastikan Tidak Ada Larangan Pernikahan di Hari Libur: Penghulu Siap Layani di Lokasi Pilihan

Ponorogo - Kementerian Agama (Kemenag) mengklarifikasi bahwa tidak ada...

MTSN 2 Ponorogo Sabet Prestasi di Kejuaraan Lomba PBB Tingkat SMP Sederajat

Ponorogo - Pada Upacara peringatan HUT TNI ke-79 yang...

Penipuan Mengatasnamakan Pengobatan Ida Dayak

Ponorogo - Ramai menjadi perbincangan warganet di Ponorogo bawasanya...