Madiun – Pemkot Madiun masih terus mengupayakan pencapaian target penurunan stunting hingga 7 persen pada 2024.
Target itu dicanangkan wali kota Maidi saat menggelar rapat koordinasi (rakor) bersama dengan tim percepatan penurunan stunting daerah.
Menurutnya, angka prevalensi stunting 9,7 persen saat ini masih bisa ditekan. Caranya, dengan mencukupi gizi para ibu hamil dan menekan kasus pernikahan dini.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes-PPKB) Kota Madiun dr Denik Wuryani optimistis berhasil menurunkan angka stunting hingga 7 persen.
Namun demikian, menurutnya, bukan berarti upaya penurunan target stunting itu tanpa tantangan. Denik menungkapkan, tantangan utama yang dihadapinya adalah perubahan perilaku masyarakat.
Ia menjelaskan perhatian ke anak, cara memberikan anak makan dan sebagainya. Kalau masalah sosial ekonomi, pemkot sudah memberikan bantuan kepada masyarakat.
Lebih lanjut, Denik menyatakan berdasarkan catatannya yang dihimpun melalui kader kesehatan pengawasan dinkes pada Februari lalu bahwa angka prevalensi stunting sudah mencapai 5,2 persen.
Hasil tersebut berbeda dengan sampel dari pemerintah pusat yang mencapai 10 persen.
Dia mengatakan, fokus penurunan stunting tidak hanya di kelurahan yang saat ini masih memiliki angka stunting tinggi.Akan tetapi, pemkot juga mendorong kelurahan lain, bahkan hingga mencapai 0 stunting. (Yi/RadarMadiun)