Magetan – Kebakaran hutan dan lahan kembali terjadi di kawasan Gunung Lawu. Tiga warung di puncak Lawu jadi arang.
Sementara, warung milik Mbok Yem yang biasa disinggahi para pendaki lolos dari kebakaran yang terjadi di kawasan puncak Gunung Lawu tersebut.
Belasan anggota Paguyuban Gunung Lawu (PGL) berusaha memadamkan api dengan alat seadanya. Proses pemadaman kebakaran dengan cara manual itu terkendala kencangnya hembusan angin.
Kepala Resort Polisi Hutan (KRPH) Sarangan Supriyanto menerangkan kebakaran dipadamkan manual oleh 11 personel PGL (paguyuban Gunung Lawu).
Kebakaran di Gunung Lawu tersebut merupakan rembetan karhutla di titik lain masuk wilayah Kecamatan Jogorogo, Ngawi. Yang mana, kebakaran awal terjadi sejak Jumat (29/9) lalu.
Amuk si jago merah menyasar tiga warung kemarin pagi. Warung-warung yang terbakar itu berada di kawasan Hargo Dalem.
Supriyanto menyampaikan, tiga warung terbakar itu milik Agus, Sati, dan Giar. Disinggung soal kerugian materiil, pihaknya belum bisa menaksir.
Ia menerangkan total ada enam warung di atas, punya Mbok Yem dan dua pemilik lain tidak terbakar.
Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Namun, tiga orang bertahan di puncak. Mbok Yem dan dua pegawainya masih di atas.
Supriyanto menuturkan, tidak mungkin menurunkan Mbok Yem. Sebab, dia memerlukan tandu. Pedagang legendaris di puncak Lawu itu bertahan di warungnya.
Diberitakan sebelumnya, kebakaran di Gunung Lawu tak hanya melanda kawasan lereng utara di wilayah Ngawi.
Minggu (1/10) pagi, kebakaran dikabarkan meluas hingga ke kawasan Hargo Dalem. Tiga warung yang biasa disinggahi para pendaki Gunung Lawu terbakar habis. (Yi/RadarMadiun )