Trenggalek – Jenazah Jainal Fanani (32), Pekerja Migran Indonesia (PMI) atau Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Trenggalek yang menjadi korban bentrokan antar pesilat di Taiwan dipulangkan ke Indonesia. Pemakaman korban diiringi ribuan warga PSHT.
Mobil jenazah yang membawa Jainal Fanani tiba di rumah duka di Desa Karanggandu, Kecamatan Watulimo, Trenggalek pada pukul 11.10 WIB. Isak tangis keluarga dan kerabat korban pun langsung pecah saat peti jenazah dikeluarkan dari ambulans.
Jenazah almarhum Jainal langsung dibawa masuk ke rumah duka untuk disalatkan. Kedatangan korban bentrokan antar pesilat ini mengundang simpati dari anggota PSHT dari berbagai daerah di sekitar Trenggalek. Ribuan anggota perguruan silat tersebut tampak hadir di rumah duka maupun di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Karanggandu.
Ketua PSHT Cabang Trenggalek Wijiono, Minggu (17/9/2023) mengatakan bahwa ia dari keluarga besar SH Terate cabang Trenggalek Kabupaten Trenggalek menyampaikan rasa bela sungkawa, duka cita yang mendalam atas kepergian saudara warga PSHT karena almarhum Jainal Fanani ini menjadi salah satu warga Terate yang disahkan pada tahun 2011. Ia mendoakan agar almarhum diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa.
Wijiono menjelaskan bahwa terkait insiden yang terjadi di Taiwan tersebut diharapkan tidak sampai menimbulkan provokasi di Trenggalek maupun daerah lain. Pihaknya menyerahkan seluruh proses hukum ke pihak kepolisian Taiwan.
Ia menambahkan bahwa harapan dari kejadian ini merupakan murni musibah dan tidak ada provokasi-provokasi yang menyebabkan kelompok-kelompok yang ada di Kabupaten Trenggalek ini dapat bergesekan.
Sosok Jainal Fanani dikenal sebagai pribadi yang baik di internal organisasi maupun sesama rekannya. Bahkan, kata Wijiono, Jainal aktif berperan dalam berbagai kegiatan organisasi.
Sementara itu, Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin yang hadir di rumah duka juga menyampaikan bela sungkawa atas meninggalnya Janinal Fanani. Pihaknya juga mengucapkan berterima kasih kepada Kementerian Luar Negeri kemudian juga BP2MI karena memproses dengan cukup cepat. Terima kasih juga untuk TNI/Polri yang sudah membantu proses pemulangan jenazah hingga ke rumah duka, hingga proses pemakaman.
Ia berharap untuk masyarakat mendoakan almarhum dan memberikan penguatan kepada keluarga yang ditinggalkan. Di sisi lain, Pemerintah Trenggalek meminta seluruh pihak untuk menahan diri dan tidak membuat provokasi yang bisa menimbulkan perselisihan di antara organisasi. Kemudian kalaupun ada proses hukum dan sebagainya, kedua negara juga sudah memproses itu. Sehingga tugasnya sekarang mendoakan korban kalau memang sayang atau cinta dengan mas Jainal Fanani.
Sebelumnya, Jainal Fanani meninggal dunia akibat kerusuhan yang terjadi di depan Stasiun Changhua, Taiwan. Saat ini polisi Taiwan telah mengamankan pelaku dan tengah diproses hukum. (Nh/detikjatim)