Ngawi – Pemkab dan DPRD Ngawi kompak meradang. Penyebabnya, progres pembangunan tahap 1 Taman Pemuda Soekarno minus 4,8 persen.
Kabid Tata Bangunan dan Bina Kontruksi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Ngawi Yesi Widyart mengatakan Progresnya sekarang baru 6,85 persen, kemarin (13/9).
Pembangunan taman di Jalan Dr Radjiman, Desa Grudo, Kecamatan Ngawi, itu ditangani CV Arudam Jaya selama 120 hari kalender. Adapun biaya yang dikeluarkan pemkab mencapai Rp 4,7 miliar bersumber dari Dana Bagi Hasil (DBH) Migas.
Seharusnya saat ini progres pembangunan menyentuh angka 11,7 persen. Namun fakta di lapangan berkata lain. CV Arudam Jaya beralasan progres mereka terlambat lantaran kesulitan mencari material urug.
Lebih lanjut, pembangunan Taman Pemuda Soekarno terbagi lima zona. Yakni zona 1 yang merupakan area patung Soekarno, zona 2 area plaza, zona 3 area jalan dan taman.
Selain itu, ada zona 4 yang merupakan halaman depan dan zona 5 berupa taman. Pekerjaan CV Arudam Jaya meliputi zona 1 dan 2.
Yesi Widyart mengatakan Saat ini untuk pengerjaan pembangunan baru pemadatan lahan, pengecoran strauss footplat, serta talud.
Yesi menambahkan Pembangunan dilakukan bertahap sesuai kemampuan anggaran, seraya menyebut bahwa biaya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan taman ini lebih dari Rp 50 miliar.
Ketua Komisi IV DPRD Ngawi Haryanto juga tak dapat menutupi rasa kecewanya. Dia menilai alasan keterlambatan proyek pembangunan Taman Pemuda Soekarno tak logis.( Rq/radarngawi)