Ngawi – Polisi menaruh curiga ibu muda asal Desa Pleset, Pangkur, Ngawi, tewas karena bunuh diri. Dugaan itu berdasarkan hasil penyelidikan selama empat hari. Terhitung sejak jasad IH (29) ditemukan mengambang di aliran Sungai Gandri, desa setempat, Kamis (27/7). Hingga kini proses penyelidikan masih terus berjalan.
Kasatreskrim Polres Ngawi AKP Agung Joko Haryono menyampaikan bahwa indikasi IH bunuh diri berdasarkan hasil otopsi tim medis RSUD dr Soeroto. Ibu satu anak itu diketahui meninggal akibat kekurangan oksigen dengan pemicunya tenggelam.
Luka di beberapa organ tubuhnya ditengarai bukan karena tindakan kekerasan. Misalnya, kelopak mata kanan dan organ vital yang diduga akibat gigitan kepiting. Sedangkan memar di bahu ditengarai karena terbentur batu di dasar sungai.
Dugaan IH menceburkan diri ke sungai diperkuat dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP). Penyelidik memperoleh keterangan dari sejumlah petani yang sedang menanam padi. Mereka mengaku sempat melihat Ika berjalan menuju TKP.
Selain itu, ibu muda itu disebut sempat terlibat adu mulut dengan suaminya. Bahkan, keduanya beberapa hari pisah ranjang. Ika memutuskan pulang ke rumah orang tuanya di Desa Gandri, Pangkur.
Sebelumnya, Ika dicari keluarga dan tetangganya karena tidak pulang rumah pada Rabu (26/7). Kemudian ditemukan dalam kondisi sudah tidak bernyawa di aliran Sungai Gandri, Desa Pleset, keesokan harinya.
Fakta-fakta di balik kematian itu adalah Ika sempat bertengkar dengan sang suami. Ika juga sempat berpengarai aneh dengan pamitan pergi tanpa disertai tujuan ke sejumlah tetangga. (Sg/RadarMadiun)