Ponorogo – Kebakaran lahan terjadi di Dukuh Klepekan, Desa Belang, Kecamatan Bungkal, Kabupaten Ponorogo, yang diduga sengaja dibakar untuk pembukaan lahan di tiga wilayah desa, yaitu Desa Munggu, Desa Belang, dan Desa Kalisat.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ponorogo, Sapto Djatmiko, mengungkapkan Api pertama kali diketahui berasal dari pemukiman warga di petak 128B sekitar pukul 18.00 WIB.
Sapto Djatmiko menjelaskan bahwa luas lahan yang terbakar diperkirakan mencapai sekitar 1 hektar. Meskipun luasnya tidak terlalu besar, kebakaran ini tetap berpotensi membahayakan karena jarak rumah terakhir dari lokasi kebakaran hanya sekitar 500 meter.
Akibatnya, kepulan asap yang dihasilkan oleh kebakaran ini sangat mengganggu pernafasan warga sekitar. Selain itu, lahan yang terbakar juga mengalami kerusakan yang cukup parah akibat api yang melalap.
Kebakaran yang terjadi di lahan dukuh Klepekan bukan yang pertama terjadi, dalam waktu yang berdekatan, kebakaran lahan juga terjadi di sejumlah titik di Bumi Reog.
Sapto Djatmiko menyatakan bahwa pihak BPBD selalu berada dalam kondisi siaga menghadapi kemungkinan bencana alam, terutama dalam mengantisipasi dampak fenomena El Nino yang bisa berdampak pada musim kemarau panjang.
Saat ini, BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) memperkirakan puncak musim kemarau akan berlangsung hingga bulan September mendatang.
Oleh karena itu, pihak berwenang dan instansi terkait di wilayah Ponorogo tetap harus waspada dan meningkatkan kewaspadaan guna mengurangi risiko kebakaran dan mengantisipasi dampak yang lebih luas akibat kondisi cuaca yang kering.(hs/suaraponorogo)