Wilayah Madiun Berpotensi Terdampak Fenomena El Nino

Madiun – Wilayah Madiun Raya berpotensi terdampak fenomena El Nino. Bahkan, intensitasnya pun saat ini terus menguat. Adapun imbas dari peningkatan suhu permukaan laut itu memicu terjadinya kekeringan.

Programer Weather Analysis Ikatan Alumni BMKG Jatim Edi Waluyo memprediksi ancaman El Nino mengalami puncak pada Agustus–September.

Karena suhu panasnya mencapai 35 derajat Celsius. Itu akan dipengaruhi oleh turbulensi angin dengan suhu yang panas dari bumi dengan adanya kelembapan udara yang dingin. Jadi, anginnya akan kencang (24/7).

Dia memperkirakan, saat Agustus–September mendatang kecepatan angin bisa mencapai 40–45 kilometer per jam. Sehingga, pemerintah daerah (pemda) di Madiun Raya diminta waspada terkait potensi ancaman kekeringan.

Tapi, tidak disebut sebagai kemarau panjang. Karena diperkirakan saat akhir Oktober nanti sudah mulai hujan dengan skala sedang.

Yang jelas, menurutnya, kondisi El Nino akan berdampak pada sektor pertanian. Terutama lahan pertanian tadah hujan yang masih menggunakan sistem pertanian tradisional yang sangat bergantung pada iklim dan curah hujan.

Selain itu, kondisi kekeringan tersebut dapat berujung pada bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla).(Hs/Radarmadiun)