Yogyakarta – Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Jogja menggandeng Fakultas Biologi UGM dalam rangka pengelolaan sampah di pasar rakyat. Menggunakan teknologi biofetri untuk pengomposan sampah pasar.
Ketua Tim Kerja Kebersihan Keamanan Pasar Disdag Kota Jogja Kelik Novidwyanto Wibowo mengaku menerima bantuan berupa lima liter Bioferti 2023 yang merupakan racikan asli Fakultas Biologi UGM.
Bioferti ini merupakan bahan pengganti EM4 yang merupakan aktivator pada proses pengomposan sampah organik. Cairan ini mampu mempercepat proses komposter, yakni yang awalnya bisa 1,5 sampai dua bulan dengan cairan ini proses pengomposan hanya 14 hari saja.
Sebelum menggunakan Bioferti, pihaknya mampu mengolah hingga 300 kg sampah organik setiap harinya. Usai Bioferti digunakan, diharapkan dapat meningkatkan volume sampah organik yang dikelola.
Kelik mengatakan sampah dari 29 pasar rakyat di Kota Jogja dikelola secara terpusat di TPS3R Giwangan. Dia mencatat, produksi sampah dari seluruh pasar di Kota Jogja mencapai 16 ton perhari. Usai dilakukan pengolahan, sampah pasar yang dibuang ke TPA Piyungan tinggal tersisa maksimal 10 ton.
Menurut Kelik, pedagang turut memegang peranan penting dalam proses pengolahan sampah di pasar rakyat. Salah satu pedagang buah di Pasar Giwangan, Munandar mengaku telah mengolah sampahnya dengan baik.
Dia juga telah melakukan pemilahan sampah. Biasanya, sampah dia kumpulkan dan diletakkan di lapaknya. Sampah itu nantinya akan diambil oleh petugas kebersihan pasar. Selama ini dia juga membayar biaya retribusi sebesar Rp 9.000. (Fm/radarjogja)