Mojokerto – Polres Mojokerto mendistribusikan air bersih untuk warga di Desa Kunjorowesi, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto. Menyusul musim kemarau panjang yang menyebabkan warga di desa paling timur Kabupaten Mojokerto ini kesulitan air bersih.
Desa Kunjorowesi ada tiga dusun. Dari tiga dusun tersebut, dua di antaranya mengalami kekeringan yakni Dusun Kandangan dan Kunjoro.
Setidaknya 230 Kepala Keluarga (KK) kesulitan air bersih sejak bulan Mei 2023 lalu, ratusan warga mengandalkan bantuan air bersih dari pemerintah daerah dan swasta.
Sekretaris Desa (Sekdes) Kunjorowesi, Rizki Budi Setiawan menjelaskan, ada satu dusun dengan tiga RT yang mengalami kesulitan air bersih. Mulai bulan Mei kemarin, sejauh ini pihanya mengandalkan dari bantuan-bantuan. Dari BPBD, dari perusahaan dan pihak kepolisian, Selasa (31/10/2023).
Dari dua dusun kekurangan air bersih, Dusun Kandangan RT 10, 11 dan 12 yang terparah. Saat musim hujan, masyarakat mengandalkan tadah hujan untuk kebutuhan sehari-hari, seperti mencuci piring, baju, dan kebutuhan mandi.
Rizki mengatakan tapi untuk kebutuhan memasak tetap membutuhkan air bersih tapi debir air yang ada kurang. Meski musim hujan tetap (kesulitan air bersih) karena debitnya kecil.
Selain untuk memenuhi kebutuhan air warga Dusun Sekantong, air sumber tersebut dialirkan ke Dusun Kandangan di RT 1 – RT 2. Saat musim kemarau seperti ini, ada bantuan sehanyak empat tangki setiap harinya. Pihaknya menyampaikan terima kssih atas bantuan air bersih tersebut.
Sementara itu, Kanit Gakkum Satlantas Polres Mojokerto, Iptu J Wihandoko mengatakan, bantuan sosial air bersih tersebut merupakan tindak lanjut dari Kapolres Mojokerto,
Wihandoko mengatakan bantuan dropping air dari dana Belanja Tidak Terduga (BTT) senilai Rp225 juta telah habis pada 25 Oktober 2023 lalu. Di Kabupaten Mojokerto ada tiga desa di dua kecamatan yang terdampak kesulitan air bersih yakni Desa Kunjorowesi dan Desa Manduro Manggung Gajah di Kecamatan Ngoro serta Desa Duyung di Kecamatan Trawas. (Rq/beritajatim)