Yogyakarta – Ratusan warga antusias berebut gunungan Grebeg Maulud yang digelar Kraton NgaJogja Hadiningrat di Halaman Masjid Gedhe Kauman, Kota Jogja, Kamis (28/9/2023).
Tujuh gunungan hasil bumi yang terdiri atas gunungan kakung, puteri, gepak, darat, pawuhan, dan dua gunungan jaler diarak ratusan prajurit dari Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat.
Lima gunungan di antaranya diarak menuju Masjid Gedhe Kauman Jogja, sedangkan dua gunungan lainnya menuju Kantor Kepatihan dan Puro Pakualaman.
Martini (70) salah seorang warga Giwangan, Kota Jogja merasa wajib mendatangi setiap acara grebeg yang digelar Kraton Jogja tiga kali dalam setahun dengan harapan mendapatkan keberkahan.
Martini mengatakan sejak kecil sudah sering diajak orang tuanya mendatangi acara grebeg. Beragam uba rampe atau isi gunungan yang diperebutkan warga terdiri atas hasil bumi seperti beras ketan, rengginang, wajik, hingga aneka sayuran yang ditancapkan pada bilah-bilah bambu.
Setelah didoakan, gunungan itu ludes dalam waktu sekejap. Isi gunungan yang didapatkan akan di simpan di lemari atau ditanam di sawah agar berkah dan subur.
Penghageng II KHP Widya Budaya Kraton Jogja KRT Rintaiswara menjelaskan Grebeg Maulud merupakan salah satu rangkaian Hajad Dalem Sekaten yang digelar Kraton Jogja setiap tahun untuk memperingati Hari Kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Adapun gunungan merupakan perlambang sedekah Raja Kraton Jogja kepada rakyatnya. Sayuran serta palawija yang menjadi bahan dalam Gunungan melambangkan bahwa sejatinya kita adalah masyarakat agraris. ( Fm/harianjogja )