Ngawi– Ratusan gelondong kayu mahoni dan sengon di Tempat Penimbunan Kayu (TPK) Banjarejo masuk Desa Banjarbanggi, Pitu, terbakar Jumat (22/9) petang.
Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Ngawi menginvestigasi dan menghitung stok kayu di Tempat Penimbunan Kayu guna mengetahui jumlah pasti yang hangus terbakar.
Administratur (Adm) Perhutani KPH Ngawi Tulus Budyadi mengatakan pihaknya harus melakukan stock opname.
Menurut Tulus, proses penghitungan jumlah kayu yang terbakar membutuhkan waktu. Estimasi selesainya pun belum dapat diperkirakan.
Di sisi lain, pihaknya juga menyelidiki musabab munculnya api. Informasi yang diterimanya kobaran si jago merah datang dari arah timur TKP. Karena angin yang cukup kencang membuat api meluas hingga membakar tumpukan kayu.
Di sisi lain, petugas pemadam kebakaran (damkar) satpol PP membutuhkan waktu sekitar lima jam untuk memadamkan api. Pembasahan baru bisa dilakukan pukul 21.30.
Nur Sidiq, salah satu petugas damkar mengatakan kayu mahoni dan sengon yang terbakar termasuk kayu rimba yang sulit dipadamkan karena masih menyisakan bara.
Selain jenis kayu, lokasi yang banyak tumpukan kayu membuat petugas kesulitan menjangkau titik api. Mobil damkar tidak bisa mengakses semua titik api.(Rq/radarmadiun)