Madiun – Penyusutan volume air Waduk Dawuhan bikin waswas. Pasalnya, akan ada banyak desa yang terancam dilanda kekeringan.
Sebenarnya penyusutan volume air Waduk Dawuhan sudah dirasakan petani sejak Juni lalu. Debit air terus menurun, menyebabkan irigasi sawah tidak berfungsi normal.
salah seorang petani Tamsi mengatakan Khawatir sawahnya kurang air. Waswas kalau sampai gagal panen.Petani lantas ngotot menanam padi dan nekat menggunakan bantuan pompa air atau disel.
Tamsi menambahkan Alternatifnya sekarang ini harus pakai disel untuk mengairi sawah, terpaksa tambah pengeluaran lagi.
Opersional Waduk Dawuhan Agung Wirasat membenarkan jika air waduk telah mengalami kekeringan. Bahkan sejak 10 September lalu pintu air telah ditutup, sehingga waduk tak lagi mengairi pertanian sekitar.
Sementara itu, volume air saat ini tercatat tinggal 200 ribu meter kubik dari total daya tampung mencapai 3,9 juta meter kubik. Untuk saat ini volume di bawah 10 persen, air tidak bisa keluar. Yang tersedia ini untuk pemeliharaan tubuh bendungan.
Agung menambahkan luasan lahan yang terdampak kekeringan sekitar 1.723 hektare. Tersebar pada tiga wilayah, Kecamatan Madiun, Kecamatan Wonoasri, dan Kecamatan Balerejo.
Sedangkan kondisi air waduk yang menyusut itu dimanfaatkan warga setempat untuk mencari ikan, hingga membuka lahan pertanian.
Selain itu pengelola waduk juga melakukan program pengerukan sedimentasi tanah guna menambah volume tampungan air saat musim penghujan mendatang.Agung menambahkan Prediksi terisi kembali masuk musim penghujan, itu sekitar Oktober sampai November. (Rq/radarmadiun)